Sejumlah jurusan kuliah memiliki prospek karier menjanjikan pada 3-5 tahun mendatang. Menurut laporan The Future of Jobs Report 2020 yang dirilis World Economic Forum (WEF), pekerjaan yang bakal banyak dicari bergerak di bidang sains data hingga kecerdasan buatan.
Dalam laporan rutin tersebut, WEF memperkirakan sebanyak 85 juta pekerjaan mungkin tergeser oleh pembagian kerja antara manusia dan mesin pada 2025 mendatang. Sementara itu, 97 juta pekerjaan baru akan muncul.
Menurut WEF Forecast for Labour Market Evolution in 2020-2025 atau Prediksi Perkembangan Pasar Tenaga Kerja Tahun 2020-2025, ada 20 profesi yang akan paling banyak dicari dan akan turun popularitasnya pada 2025.
Beberapa jurusan kuliah yang ada di perguruan tinggi Indonesia bisa mengantarkan mahasiswa untuk mengambil peran dalam profesi yang akan melejit pada 2025 tersebut. Jurusan apa saja?
5 Jurusan Kuliah dengan Prospek Karier Bagus
1. Sains Data
WEF melaporkan, ahli sains data akan memiliki peluang bagus dalam pasar tenaga kerja 2025 mendatang. Jurusan kuliah terkait sains data secara spesifik memang belum banyak tersedia di Indonesia.
Beberapa kampus yang membuka atau mempelajari bidang ini antara lain Institut Teknologi Bandung (ITB) dengan jurusan Statistika dan Sains Data, dan Universitas Airlangga (Unair) dengan jurusan Teknologi Sains Data.
Sejumlah kampus swasta juga membukanya. Profesi ini akan mendatangkan gaji hingga 1,7 miliar per tahun, menurut laman berkarier Indeed.
2. Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan
Karier di bidang teknik robotika dan kecerdasan buatan (AI) juga akan banyak dibutuhkan oleh perusahaan maupun industri pada 2025 mendatang. Beberapa kampus juga sudah mulai membuka jurusan ini atau setidaknya ada mata kuliah yang mempelajari bidang ini.
Unair menjadi satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang secara spesifik membuka jurusan ini pada 2020 lalu. Sementara itu, Universitas Indonesia (UI) memasukkan Artificial Intelligence sebagai salah satu mata kuliah di Fakultas Ilmu Komputer.
Selain dua kampus tersebut, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) secara khusus membuka jurusan Teknik Robotika.
Menurut Economic Research Institute (ERI) dalam situs SalaryExpert, gaji spesialis AI di Indonesia mencapai 418 juta per tahun, sedangkan di Amerika Serikat mencapai 1,7 miliar per tahun.
3. Pemasaran Digital
Digital marketing atau pemasaran digital juga akan menjadi incaran 3-5 tahun mendatang. Beberapa perusahaan mungkin sudah mulai mencari dari sekarang.
Jurusan ini juga sudah banyak dipelajari di perguruan tinggi Indonesia. Beberapa di antaranya Universitas Padjadjaran (Unpad) dan beberapa universitas swasta unggul seperti BINUS University dan Universitas Prasetya Mulya.
Menurut ERI, gaji seorang spesialis pemasaran digital di Indonesia mencapai 251 juta per tahun, sedangkan di Amerika Serikat mencapai 1 miliar per tahun.
Baca juga: Mau Pilih Kos, Kontrakan, atau Asrama Mahasiswa? Ini yang Perlu Diperhatikan
4. Bisnis
Ekonomi, bisnis, dan keuangan bisa dibilang merupakan bidang yang lekat dengan kehidupan masyarakat. Jurusan kuliah bidang ini juga akan dibutuhkan pada tahun-tahun mendatang.
Lulusan jurusan bisnis dapat bekerja sebagai seorang akuntan, konsultan manajemen, analis keuangan, dan lain sebagainya. Beberapa kampus yang terkenal memiliki jurusan bisnis terbaik adalah Universitas Gadjah Mada (UGM), ITB, Unair, Universitas Diponegoro (Undip), dan Universitas Brawijaya (UB).
Seorang analis bisnis di Indonesia biasanya digaji tinggi mencapai 335 juta per tahun, sedangkan di Amerika Serikat mencapai 1,3 miliar per tahun.
5. Teknik Informatika
Jurusan Teknik Informatika juga dapat mengantarkanmu untuk menduduki profesi yang akan dibutuhkan pada 2025 mendatang. Dalam laporan WEF, permintaan tenaga kerja di bidang Information Security Analyst, Software and Application Developers, hingga Internet of Things Specialist akan meningkat.
Ketiga profesi tersebut dapat dipelajari dalam jurusan Teknik Informatika. Mayoritas perguruan tinggi di Indonesia sudah membuka jurusan ini. Umumnya berada di Fakultas Teknik atau berdiri sebagai fakultas sendiri.
Seorang pengembang software di Indonesia akan mendapatkan gaji hingga 386 juta per tahun, sedangkan di Amerika Serikat bisa mencapai 1,5 miliar setiap tahunnya.
Dari sejumlah jurusan kuliah di atas, tertarik masuk mana nih, sobats?